ABSEN RAPAT DENGAN DPR, MENEG BUMN PILIH KUNJUNGI PABRIK KERTAS. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan kembali tidak hadir dalam undangan rapat Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk Rapat Dengar Pendapat mengenai hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI Effendi Simbolon meminta Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan bersih-bersih di Kabinet Indonesia Bersatu II terkait tingkah laku Menteri BUMN Dahlan Iskan yang dirasanya sudah tidak wajar.
DPR mengancam akan menyandera Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan jika tidak memenuhi undangan rapat dengar pendapat (RDP). Dahlan diancam disandera selama 15 hari.
Anggota DPR Komisi VII, Alimin, mengatakan DPR akan mengirimkan panggilan paksa kepada mantan Direktur PLN Dahlan Iskan untuk menghadiri RDP terkait hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan bahwa PLN telah gagal berhemat sebesar Rp37 Triliun pada era kepemimpinannya.
Alimin menambahkan, jika keputusan pemangilan paksa sudah ditetapkan tetapi Dahlan tetap tidak hadir dalam rapat, maka Dahlan akan disandera selama 15 hari. Menurut dia, hal ini sudah diputuskan dalam peraturan.
"Kalau dipanggil paksa nggak mau, kita sandera 15 hari, di aturannya begitu," tegas Alimin, dalam RDP dengan Komisi VII terkait tetang hasil temuan BPK, di Gedung DPR, Jakarta (5/12/2012).
Menurut Alimin, komisi VII saat ini tidak akan memberi hati ke Mantan Dirut PLN tersebut. Dia melanjutkan, Komisi VII akan melaporkan ke Ketua DPR, dan nantinya ketua DPR akan melaporkan ke pimpinan Dahlan, yaitu Presiden. "Jadi pendapat saya, kalau karena ulah seseorang merugikan banyak orang, nggak bisa seperti ini ini ada aturan," tutup Alimin.
Menurut Ketua Rapat Dengar Pendapat (RDP) Tindak Lanjut atas laporan Temuan Hasil Audit BPK RI sekaligus menjadi anggota Komisi VII Effendi Simbolon, sudah empat kali Dahlan tidak memenuhi undangan yang bertujuan untuk mengklarifikasi temuan BPK yang menyatakan bahwa PLN gagal melakukan penghematan sebesar Rp37 triliun, pada saat Dahlan menjadi Direktur Utama PLN.
Menteri BUMN Dahlan Iskan memilih untuk menghidupkan PT Kertas Leces di Surabaya. Dahlan lebih memilih ke PT Kertas Leces karena terdapat 2.000 karyawan yang nasibnya terkatung-katung. Meneg BUMN Dahlan Iskan VS DPR
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment