INI MOTIF-MOTIF TERORIS BALAS DENDAM KE POLRI. Kepolisian RI memastikan bahwa rentetan penyerangan kelompok teroris di Solo, Jawa Tengah, selama Agustus 2012 bermotif balas dendam. Hal ini berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap barang bukti dan pemeriksaan tersangka teroris yang ditangkap hidup oleh Densus 88 Anti Teror Polri
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, Baca juga HARGA DAN SPESIFIKASI SONY NEX-6 DSLR A99 KAMERA MURAH DAN HIGH-END. selain magazen, di dalam tas pinggang yang dipakai Farhan (19), polisi menemukan banyak lembaran kertas.
Dalam lembaran itu, kata Boy, terdapat surat yang ditulis tangan. "Ternyata di dalam surat itu cukup jelas untuk menyimpulkan motif. Secara ideologi memang mereka berjuang sebagaimana kelompok terdahulu seperti Jamaah Islamiyah yang ingin membentuk negara syariah Islam di Indonesia. Jadi kenapa mereka membalas, karena mereka merasa kecewa dengan penangkapan tokoh mereka selama ini sehingga mereka balas dendam," kata Boy sebelum rapat kerja dengan Komisi III di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Dalam raker itu, Komisi III ingin mendengar penjelasan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengenai penanganan konflik sosial di Sampang, Madura, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Akan disinggung pula mengenai penanganan kasus terorisme di Solo. Boy menambahkan, dalam pemeriksaan terungkap pula sandi yang dipakai kelompok mereka, yakni "main bola". Jika sandi "pengantin" untuk melakukan bom bunuh diri, sandi "main bola" dipakai untuk menyerang petugas kepolisian.
"Itu terungkap dalam pemeriksaan ini. Kita melihat mereka sangat teliti, sampai menentukan hari (penyerangan) pun mereka sangat memikirkannya. Penentuan tanggal 17 Agustus dikaitkan bersamaan dengan hari proklamasi," kata Boy. Seperti diberitakan, Jumat malam lalu, Detasemen Khusus (Densus) Antiteror menyergap tiga terduga pelaku teror yang menembak seorang polisi di Pos Polisi Singosaren, Ajun Inspektur Dua (anumerta) Dwi Data Subekti, hingga tewas. Dua di antaranya, yakni Farhan (19) dan Mukhsin (19), tewas dalam baku tembak di Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo. Terduga lainnya, Bayu (24), warga Tipes, ditangkap di kediaman mertuanya, Wiji Siswo Suwito, di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng. Kepolisian masih mengembangkan penyidikan untuk mencari tahu ada tidaknya keterlibatan pihak lain.
INI MOTIF-MOTIF TERORIS BALAS DENDAM KE POLRI, Komisi III Gelar Rapat Kerja dengan Kapolri, Berbagai Isu Teror Beredar di Solo, Teroris di Solo Pernah Sekolah di Sebatik, Terduga Teroris Bayu Berperan Membeli Pelat Nomor, Hasil Otopsi Sudah di Tangan Densus 88
Dalam lembaran itu, kata Boy, terdapat surat yang ditulis tangan. "Ternyata di dalam surat itu cukup jelas untuk menyimpulkan motif. Secara ideologi memang mereka berjuang sebagaimana kelompok terdahulu seperti Jamaah Islamiyah yang ingin membentuk negara syariah Islam di Indonesia. Jadi kenapa mereka membalas, karena mereka merasa kecewa dengan penangkapan tokoh mereka selama ini sehingga mereka balas dendam," kata Boy sebelum rapat kerja dengan Komisi III di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.
Dalam raker itu, Komisi III ingin mendengar penjelasan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengenai penanganan konflik sosial di Sampang, Madura, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Akan disinggung pula mengenai penanganan kasus terorisme di Solo. Boy menambahkan, dalam pemeriksaan terungkap pula sandi yang dipakai kelompok mereka, yakni "main bola". Jika sandi "pengantin" untuk melakukan bom bunuh diri, sandi "main bola" dipakai untuk menyerang petugas kepolisian.
"Itu terungkap dalam pemeriksaan ini. Kita melihat mereka sangat teliti, sampai menentukan hari (penyerangan) pun mereka sangat memikirkannya. Penentuan tanggal 17 Agustus dikaitkan bersamaan dengan hari proklamasi," kata Boy. Seperti diberitakan, Jumat malam lalu, Detasemen Khusus (Densus) Antiteror menyergap tiga terduga pelaku teror yang menembak seorang polisi di Pos Polisi Singosaren, Ajun Inspektur Dua (anumerta) Dwi Data Subekti, hingga tewas. Dua di antaranya, yakni Farhan (19) dan Mukhsin (19), tewas dalam baku tembak di Jalan Veteran, Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, Solo. Terduga lainnya, Bayu (24), warga Tipes, ditangkap di kediaman mertuanya, Wiji Siswo Suwito, di Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jateng. Kepolisian masih mengembangkan penyidikan untuk mencari tahu ada tidaknya keterlibatan pihak lain.
INI MOTIF-MOTIF TERORIS BALAS DENDAM KE POLRI, Komisi III Gelar Rapat Kerja dengan Kapolri, Berbagai Isu Teror Beredar di Solo, Teroris di Solo Pernah Sekolah di Sebatik, Terduga Teroris Bayu Berperan Membeli Pelat Nomor, Hasil Otopsi Sudah di Tangan Densus 88
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/09/ini-motif-motif-teroris-balas-dendam-ke.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment