(FOTO) MUNCUL DI FORUM INTERNASIONAL, PAHLAWAN NASIONAL 'USMAN-HARUN' BIKIN MURKA DELEGASI SINGAPURA. Hubungan Indonesia dengan Singapura kembali memanas. Setelah sebelumnya ketegangan antara Indonesia dan Singapura mencuat paska penamaan Kapal Perang RI Usman-Harun, kini Singapura kembali mengaku kecewa setelah dua prajurit memakai baju marinir dengan badge 'Usman' dan 'Harun' di acara Jakarta International Defence Dialogue, Rabu 19 Maret 2014. Lihat juga Hasil Undian Liga Champions 2014 Babak Perempat Final 1/8 April
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Singapura mengaku kecewa dengan 'insiden' itu dan menarik delegasi militer mereka dari acara tersebut
"Pejabat kami di Kedutaan Singapura di Jakarta telah berbicara dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia dan pihak TNI, untuk mengutarakan kekecewaan atas insiden ini terlebih Singapura diundang sebagai tamu," pernyataan pihak Kemlu Singapura, seperti dikutip Today Online, Jumat (21/3/2014).
Dua dari prajurit tersebut merupakan bagian dari pameran yang dilakukan di sela-sela JIDD. Forum yang berlangsung selama dua hari tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kerja sama pertahanan wilayah Pasifik.
Pihak Kemlu Singapura menyebutkan kehadiran dari dua prajurit tersebut, sama sekali tidak merefleksikan ucapan dari Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada 11 Februari 2014 lalu. Marty menyebutkan, tidak ada maksud buruk terhadap Singapura terkait penamaan kapal perang TNI AL Usman Harun.
Usman dan Harun merupakan prajurit KKO AL (kini marinir) yang menjadi pahlawan bagi Indonesia. Namun, tidak bagi Singapura.
Singapura menganggap Sersan Dua Usman dan Kopral Harun Said tak lebih dari teroris yang membom negaranya tahun 1965.
Atas perintah TNI tahun 1965. keduanya meledakkan bom di salah satu sudut Singapura pada 10 Maret 1965. Tiga orang tewas dan 33 lainnya luka-luka.
Kala itu, Indonesia sedang berkonfrontasi dengan Malaysia. Dan, Singapura merupakan bagian dari Malaysia.
Jakarta telah menggunakan nama Usman Harun sebagai kapal perang, meskipun Singapura menganggap mereka adalah teroris.
Tanggapan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengaku tidak tahu soal 'insiden' dua marinir yang mengenakan seragam khas Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) dengan nama "Usman" dan "Harun".
Purnomo mengaku sudah memerintahkan TNI AL untuk menyelidiki siapa prajurit yang menyaru jadi "Usman-Harun" itu. "Kami akui itu memang tidak appropriate (pantas) dan kami sedang cek siapa itu. Yang jelas, bukan dari kami," kata Purnomo di Istana Negara, Jakarta, Jumat 21 Maret 2014.
Purnomo yakin, kemunculan "Usman-Harun" bukan atas perintah Kepala Staf Angkatan Laut. KSAL, kata dia, sudah berkomunikasi dengan Singapura.
Purnomo juga membantah bahwa delegasi Singapura menarik perwakilannya dari acara JIDD. "Saya dapat laporan masih ada delegasi Singapura dari Aspam mereka kalau ngak salah," kata dia.
Sampai saat ini, Purnomo mengaku tidak ada gangguan hubungan antara Indonesia dan Singapura atas kemunculan "Usman-Harun" di acara dialog pertahanan maritim secara multilateral itu. "Itu di luar konteks JIDD. JIDD kan memberi kontribusi soal maritime security, promosikan industri pertahanan Indonesia. Orang itu ada kita dapat laporan itu. Semua orang kan bisa masuk kalau ke pameran gitu," kata dia.
Jakarta International Defence Dialogue ( JIDD ) 2014 adalah forum yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara negara-negara di wilayah Indo - Pasifik. Forum itu diperkirakan dihadiri sekitar 500 delegasi, termasuk pejabat militer dan pejabat pemerintahan dari 46 negara. Acara ini diadakan sebagai bagian dari ulang tahun Universitas Pertahanan Indonesia.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment