BAHAYA PENYAKIT SERIUS DIBALIK SEGARNYA MINUMAN BERSODA. Iklan Soft drink alias minuman bersoda beraneka rasa yang bertebaran di berbagai media terasa menggoda di tengah cuaca terik. Rasa manis dan menyegarkan membuat berbagai lapisan umur menyukainya. Namun sebaiknya Anda berpikir ulang untuk memberikan kepada buah hati atau Anda pun jangan berlebihan mengonsumsinya, karena dibalik rasanya yang menyegarkan, minuman bersoda mengandung ancaman yang membahayakan kesehatan. Lihat juga Tips Penyegar Mulut,8 Jenis MAkanan Penghalau Bau mulut
Berikut ini beberapa risiko kesehatan akibat mengonsumsi soda secara berlebihan, dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/1/2015).
1. Kerusakan gigi
Dengan pH atau kadar keasaman sebesar 3,2, maka soda bersifat asam. Bagi enamel atau lapisan terluar gigi, sifat minuman bersoda yang asam bisa memicu kerusakan. Penelitian di University of Michigan menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi 3 kaleng soda tiap hari atau lebih cenderung mempunyai kesehatan gigi yang buruk.
2. Gagal Ginjal
Riset terbaru dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menegaskan adanya kaitan antara konsumsi soda dengan risiko penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal. Konsumsi soda secara rutin tiap hari, dalam beberapa tahun bisa meningkatkan risiko hingga 6,45 kali dibanding jika tidak minum soda.
Sementara itu, penelitian di Osaka University menunjukkan bahwa konsumsi 2 kaleng soda tiap hari berhubungan dengan risiko kerusakan fungsi ginjal sebagai filter. Kerusakan tersebut ditandai dengan proteinuria atau adanya protein dalam urine (air kencing).
3. Gangguan jantung
Hanah Gardener, PhD, seorang peneliti dari University of Miami pernah mengungkap kaitan soda, khususnya yang berlabel diet soda, dengan stroke dan serangan jantung. Konsumsi diet soda setiap hari meningkatkan risiko stroke dan serangan jantung sebesar 48 persen dibandingkan jika tidak mengonsumsinya sama sekali.
4. Gangguan reproduksi
Bahaya minuman bersoda tidak hanya terkandung dalam minumannya saja, kadang-kadang bahaya juga ada di kaleng pembungkusnya. Sebagai pelapis, kaleng-kaleng soda menggunakan senyawa Bisphenol A (BPA) yang banyak dikaitkan dengan gangguan hormon endokrin. Dampak utamanya adalah gangguan sistem reproduksi.
5. Obesitas dan gangguan metabolisme
Penelitian di University of Texas menunjukkan, 2 kaleng soda, khususnya yang berlabel diet soda, bisa meningkatkan lingkar pinggang hingga 500 persen. Pemanis buatan yang digunakan bisa mengganggu regulasi asupan gula dalam tubuh sehingga justru memicu makan berlebihan.
Sementara pada 2008, penelitian di University of Minnesota menunjukkan 1 kaleng saja bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik sebesar 34 persen.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment