INFO LENGKAP BAYI BARU LAHIR, MASALAH YANG DIHADAPI & CARA MENANGANINYA. MASA-MASA awal menjadi orang tua seringkali membingungkan. Kehadiran si kecil tentu membawa nuansa baru di rumah, namun semua tak berjalan mulus, terutama bagi orang tua baru. Terkadang, kita kehabisan cara untuk meredakan tangis si buah hati, belum lagi kalau dia malas menyusu, muntah, dan sebagainya. Baca juga CARA TETAP SUKSES JALANKAN PROGRAM DIET SAAT MAKAN DI RESTORAN
Jangan panik, berikut hal-hal yang sering menjadi sumber kepanikan orang tua baru dan cara menanganinya :
Bayi menangis terus menerus
Menangis merupakan cara bayi memberitahukan bahwa dia lapar, haus, atau merasa tidak nyaman dan kesakitan. Ibu boleh panik bila si kecil menangis keras terus-menerus selama beberapa jam dan sulit ditenangkan. Kemungkinan dia menderita nyeri atau kolik perut. Cara mengatasinya, yaitu bayi disusui, digendong, dan diayun lembut agar dia tenang. Namun, bila dia tetap menangis keras, bawa segera ke dokter.
Bayi muntah setelah disusui atau diberi ASI
Bayi akan memuntahkan sedikit ASI (gumoh) setelah menyusu, bila belum disendawakan. Untuk mencegah gumoh dan membuatnya bersendawa, gendong bayi dengan posisi tubuh menghadap tubuh ibu dan sanggah kepala bayi pada pundak ibu. Tepuk-tepuk punggung bayi dengan lembut, lakukan selama beberapa menit sampai bayi bersendawa.
Orang tua boleh panik bila bayi muntah dalam jumlah banyak meskipun jarak pemberian ASI sudah 2 jam, bayi muntah-muntah meskipun tidak habis minum ASI, atau bayi muntah disertai diare.
Bayi malas menyusu
Bayi yang sehat akan menangis dan secara aktif berusaha mencari puting susu bila dia merasa lapar. Bila bayi malas menyusu meskipun dia lapar, waspadai adanya infeksi dalam tubuh bayi. Segera bawa ke dokter bila bayi malas menyusu lebih dari 24 jam.
Bayi tampak kuning
Sebagian besar neonatus (bayi usia 0-28 hari) cukup bulan dan prematur akan terlihat kuning pada pekan pertama kehidupan. Kuning mulai terlihat dari daerah wajah lalu berkembang ke arah lengan, dada, dan tungkai sesuai dengan peningkatan kadar bilirubin. Artinya, bayi dengan kuning pada kaki akan mempunyai kadar bilirubin lebih tinggi dibandingkan bayi dengan kuning hanya pada kulit wajah.
Ibu boleh panik bila kuning sudah terlihat sejak lahir atau pada hari pertama kehidupan dan bila kuning menetap pada usia 2 pekan atau lebih. Bila hal ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter.
Air seni berwarna kemerahan
Kadang pada popok bayi tampak bercak kemerahan yang menandakan adanya air seni bercampur darah, namun bercak kemerahan ini dapat pula disebabkan oleh pigmen empedu, atau karena pengaruh hormon estrogen dari tubuh ibu yang masih terdapat pada tubuh bayi. Kadar hormon estrogen akan menurun pada usia 1-2 minggu sehingga pada saat itu air seni tidak berwarna kemerahan lagi.
Ibu boleh panik bila air seni berwarna kemerahan berlangsung lebih dari dua pekan. Segera bawa ke dokter untuk menjalani pemeriksaan fisis sekitar daerah kemaluan bayi untuk melihat adanya trauma atau luka, dan menjalani pemeriksaan urin.
Tinja berdarah
Tertelannya darah ibu saat proses melahirkan dan luka pada puting ibu saat bayi menyusu dapat menyebabkan adanya darah pada tinja bayi berusia 1-3 hari. Bila tinja berdarah menetap lebih dari 3 hari pertama kehidupan, maka sebaiknya periksakan bayi ke dokter.
Tali pusat basah, bernanah, atau berbau.
Tali pusat akan puput (lepas) dalam waktu 3-10 hari pascalahir dan lukanya akan kering dalam waktu 1 pekan. Selama proses ini, tali pusat akan berwarna kecokelatan dan tampak basah. Sebaiknya, kebersihan tetap dijaga agar tidak infeksi. Moms boleh panik jika tali pusat berbau menyengat, bernanah, maupun berdarah. Bila hal ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter.
INFO LENGKAP BAYI BARU LAHIR, MASALAH YANG DIHADAPI & CARA MENANGANINYA, Cara Merawat Bayi Bary Lahir, Tips Merawat New Born, Cara Benar Merawat BAyi BAru Lahir
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment