PENYEBAB KASUS MALPRAKTEK. Bila dilihat dari sudut pandang medis, obat-obatan adalah sarana untuk menyembuhkan pasien dari sakitnya. Namun, faktor psiokologis pun nyatanya mempengaruhi tingkat kesembuhan. Baca kasus malpraktek Cindy Claudia vs RSPI.
Untuk menuju kesembuhan pasien, harus ada kerjasama yang baik antara dokter, pasien, manajemen rumah sakit, serta kultur. Demikian diungkapkan oleh Dr. Robert Imam Suteja, MIPRA, Kepala Divisi Humas & Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), sekaligus Ketua Dewan Pakar Ikatan Dokter Indonesia untuk wilayah DKI Jakarta.
“Yang saja maksud kultur di sini adalah budaya orang-orang Indonesia ketika ada pasien. Yang sakit satu orang, yang jenguk sekampung. Yang nanya dokter sekampung. Kan dokter nggak ada waktu untuk melayani hal-hal kayak begitu. Nanti habis dong waktunya si dokter. Bagaimana dia bisa meng-handle pasien yang lain kalau begitu caranya. Indonesia itu kan kalau ada yang sakit langsung ngaku saudara semua. Makanya, kultur sangat menentukan kesembuhan pasien juga,” terang Dr. Robert dalam wawancara eksklusif dengan Okezone di Jakarta Convention Center.
Menurut Dr. Robert, tugas seorang dokter sangatlah penting dalam kesembuhan pasien. Karena itulah perlu adanya kerjasama dari semua pihak. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, dan rumah sakit, kasus malpraktek pun tak akan pernah terjadi.
“Adanya kasus malpraktek biasanya karena banyak faktor. Ada yang mungkin ceroboh, ada pula yang tidak disengaja. Semua bisa terjadi. Yang namanya manusia itu kan nggak luput dari salah. Sejago-jagonya pilot, kalau terjadi error di udara, ya dia akan jatuh juga,” tegasnya.
Dengan lantang, pria dengan sosok kebapakan ini mencoba untuk meyakinkan masyarakat bahwa menjadi seorang dokter tidaklah mudah. Diperlukan banyak pengorbanan.
“Kalau kita sudah memilih profesi sebagai dokter, kita seharusnya menyadari bahwa betapa luhurnya profesi ini. Kalau di rumah sakit ada pasien yang dirawat kemudian nggak mampu bayar, yang pertama kali tidak dibayar ya dokternya. Itu sudah hukum alam,” jelasnya.
Ya, Dr. Robert mengakui bahwa setiap dokter sudah terbiasa dengan konsisi seperti itu. Demi kesembuhan pasien, dokter bahkan rela tidak dibayar. “Tapi sayangnya, kalau ada apa-apa sama pasien, dokter biasanya yang dituduh melakukan kasus malpraktek. Padahal, tidak ada seorang dokter pun yang punya niat untuk mencelakakan pasiennya, kecuali dokternya sakit jiwa,” tutupnya. Kasus malpraktek dokter penyebab dan kesalahan diagnosa penyakit pemberian obat dan resiko operasi.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment