KASUS PPI VS DPR KUNKER KUNJUNGAN KERJA DPR KE JERMAN. Pelajar Indonesia di Berlin, Jerman, mengkritisi kunjungan Badan Legislasi DPR ke negeri Der Panzer itu. Mereka menuntut agar hasil kunjungan tersebut dipublikasikan paling lambat satu bulan setelah para wakil rakyat tiba di Indonesia. Lihat aksi pelajar SMK 1 Budut membajak bus Mayasari.
"Mempublikasikan paling lambat satu bulan setelah kembali ke tanah air secara resmi dan terperinci mengenai hasil kunjungan kerja yang meliputi: target-target yang telah tercapai dan belum tercapai, kendala dalam mencapai target yang telah ditentukan, dan rencana tindaklanjut dari hasil kunjungan kerja tersebut," ujar perwakilan PPI Jerman Hartono Sugih dalam siaran pers.
Hartono mengatakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman merupakan elemen masyarakat netral yang dilindungi hak dan kewajibannya oleh undang-undang untuk memperoleh informasi publik yang transparan dan akuntabel. Sebagai bentuk konsistensi dan dukungan terhadap sikap penolakan terkait kunjungan kerja anggota DPR, PPI Jerman menuntut anggota DPR untuk mempublikasikan secara resmi dan terperinci agenda kunjungan kerja paling lambat satu bulan sebelum keberangkatan.
"Rincian tersebut meliputi: latar belakang kunjungan kerja, target-target yang ingin dicapai, pihak yang akan dikunjungi atau partner kerja di negara tujuan, materi-materi yang akan dibicarakan dengan partner kerja, nama-nama anggota dewan yang dilibatkan dan detail biaya yang akan dikeluarkan seperti tiket pesawat, penginapan, uang saku dan lain-lain," tegasnya.
PPI Jerman, lanjut Hartono, tidak anti terhadap kunjugan kerja. Selama manfaatnya jelas, urgensinya tepat, transparan, efektif dan juga efisien sebagai tanggung jawab anggota dewan terhadap rakyat, mengingat banyaknya uang rakyat yang telah dihamburkan tanpa manfaat yang jelas untuk rakyat banyak.
"Jika tuntutan ini tidak diindahkan, kami akan menggalang gerakan yang lebih besar untuk mengawasi kunjungan anggota DPR ke luar negeri. Di samping itu, kami juga mempertimbangkan untuk mengidentifikasi anggota dewan yang tidak profesional dan tidak bertanggung jawab," jelasnya,
"Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia di seluruh dunia untuk bersama-sama mengadakan gerakan pengawasan bagi anggota dewan yang melakukan kunjungan kerja di mana pun, agar harapan kita atas terwujudnya Dewan Perwakilan Rakyat yang profesional dan berpihak pada rakyat dapat segera tercapai," imbaunya. PPI Pelajar Indonesia menuntut publikasi hasil kuker DPR ke Jerman.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment