KRONOLOGI INSIDEN SALAH TANGKAP TERSANGKA NARKOBA OLEH POLISI KEDIRI. Seorang warga Kediri bernama Mintoro menjadi korban salah tangkap oleh oknum polisi. Mintoro menjadi korban salah tangkap yang dilakukan petugas Polres Kediri pada Minggu (19/8/2012) pukul 04.25 WIB pagi.Ia dibekuk dan dipukuli berkali-kali oleh polisi. Akibatnya, kepala terluka dan giginya hilang dua. Ia pun sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangakara dan baru bisa pulang ke rumah pada Senin sore. Baca juga KEMATIAN TRAGIS SUTRADARA TOP GUN, TONY SCOTT
Polisi pada saat itu dikabarkan hendak menangkap Heru alias Keceng, seorang target dalam kasus narkoba. Rumah Heru ternyata 50 meter di sebelah rumah Mintoro. "Istri dan anak saya juga trauma sampai sekarang," kata Mintoro.
Pria penjual ayam ini memiliki dua anak yang masih kecil. Keinginan Mintoro untuk menuntut polisi atas peristiwa salah tangkap ini juga didukung warga setempat. Kepala Desa Selosari Suparlin mengatakan Mintoro sangat aktif di masyarakat. "Saya ingin kejadian ini tidak terulang lagi," katanya.
Kasus salah tangkap dan penyaniayaan atas Mintoro itu saat ini sudah ditangani Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka yang terlibat sudah diperiksa di Propam Polda Jatim.
Kronologi salah tangkap polisi Kediri versi korban
Mintoro yang tinggal di Dusun Pojok, Desa Selosari, Kecamatan Kandat, Kediri itu tak bisa melupakan kejadian yang dialaminya pada Minggu (19/8/2012), atau menjelang Salat Idul Fitri.
Saat itu, sekitar pukul 04.25 Wib, Mintoro didatangi empat orang berpakaian preman lewat pintu belakang. Orang itu mengaku akan beli ayam.
Saat itu istrinya menengok melalui jendela dan meminta empat orang tersebut kembali siang hari.
Nampaknya jawaban sang istri tidak memuaskan keempat orang tersebut. Lantas pintu belakang digedor dan didobrak.
"Mereka langsung masuk kamar dan mencari saya," kata dia. Istri dan dua anak Mintoro dipaksa masuk kamar belakang.
Di dalam kamar depan, Mintoro mengaku dihajar oleh keempat orang yang membawa pistol tersebut. Dada bekas operasi paru-paru juga kena tendangan dan pukulan.
"Saya digebukin dan diinjak sampai saya terlempat ke ruang tengah depan televisi. Gigi saya rompal dua," terangnya.
Di ruang tengah, itu kata Mintoro, dirinya dalam posisi tengkurap diduduki oleh salah satu dari keempat orang tersebut.
"Kasusmu itu saya yang menyelesaikan, tapi kamu susah diatur. Kamu tadi malam SMS saya tapi kamu bohongin saya," kata salah pria tersebut seperti ditirukan Mintoro.
Sementara pria yang lain membentak dan menyebut dirinya dengan sapaan 'Keceng'. "Wis ngakuo Ceng Keceng," bentaknya.
Mintoro yang merasa ada yang janggal langsung protes. Minarno merasa orang tersebut salah sasaran, sebab Keceng yang dicari itu nama tetangganya.
"Saya bukan Keceng pak. Kalau cari keceng rumahnya disebelah timur sana," jawab dia kepada empat orang itu.
Mintoro juga sempat bertanya.
"Bapak itu polisi apa perampok," tanyanya.
Namun jawabannya justru bentakan. "Polisi, diam kamu!" kata Mintoro menirukan.
Namun pengakuan Mintoro itu tak dihiraukan. Sebaliknya kepala Mintoro justru dibenturkan ke lantai sembari terus dibentak-bentak menanyakan barang yang dicari orang-orang tersebut.
"Ndi barange (mana barangnya)!" teriak orang tersebut. Mintoro yang kesakitan hanya bisa meminta ampun. Keributan di rumah Mintoro itu dipergokki warga sekitar.
Sebelumnya Mintoro sempat menelepon tetangganya saat pintunya digedor-gedor. Warga dan pamong desa pun berdatangan. Namun mereka tidak diperkenankan masuk.
Warga marah dan tak bisa menerima Mintoro diperlakukan sewenang-wenang. Mintoro pun menunjukkan kartu identitasnya. "Heru itu rumahnya 50 meter dari rumah saya," kata Mintoro.
Ternyata ada tiga orang yang bersenjata pistol sudah berjaga di luar. Mereka kepada warga mengaku dari Polres Kediri.
"Jadi ada tujuh orang. Tiga orang sudah jaga-jaga di luar," katanya.
Warga kemudian menahan tujuh polisi yang menggerebek rumah Mintoro itu. Mereka baru dilepaskan setelah meminta maaf.
Karena menyadari salah tangkap, para petugas berpakaian preman dari Polres Kediri itu melepaskannya. Mintoro lalu dibawa perangkat desa ke rumah sakit RS Bhayangkara.
Informasi salah
insiden salah tangkap di Kediri, polisi bisa dibilang tertipu informasi palsu dari tersangka kasus narkoba lain yang sudah digulung. Imbasnya, bukannya rumah Heru Keceng melainkan rumah Mintoro yang digerebek.
Heri Keceng adalah target operasi yang akan diringkus. Polisi yang mengembangkan kasus peredaran pil koplo jenis doble L dan Sanex itu sebelunya telah menangkap 6 tersangka.
Dari keterangan Didik Supriyanto, tersangka yang sudah diamankan, 8 polisi dari Reskoba Polres Kediri hendak meringkus Heru Keceng yang tinggal di Dusun Pojok, Desa Selosari, Kecamatan Kandat.
KRONOLOGI INSIDEN SALAH TANGKAP TERSANGKA NARKOBA OLEH POLISI KEDIRI, Polisi Kediri Salah Tangkap
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment