PENELITIAN BARU ILMUWAN INGGRIS ROKOK DAN ALKOHOL TIDAK BERPENGARUH KUALITAS SPERMA. Ada kabar cukup melegakan bagi para pria perokok dan peminum alkohol. Penelitian terbaru di Inggris menunjukkan bahwa merokok, mengkonsumsi alkohol, dan obesitas tidak mempengaruhi kualitas sperma. Kendati demikian, para peneliti tetap menyarankan kepada para pria untuk menghindari rokok dan alkohol.
SPESIFIKASI HONDA PCX 150, SKUTER MATIK 'RAMAH LINGKUNGAN' TERBARU 2012. Sebelumnya, para dokter di National Institute for Health and Clinical Excellence di Inggris memperingatkan para pria tentang dampak buruk merokok, minum alkohol, dan penyalahgunaan narkoba pada sperma mereka.
Namun penelitian terbaru ini dilakukan tim peneliti di University of Sheffield dan University of Manchester membantah adanya dampak buruk rokok dan alkohol pada sperma. Ilmuwan dari kedua universitas itu meneliti gaya hidup 939 pria dengan kualitas sperma buruk dan membandingkannya dengan 1.310 pria dengan kualitas sperma normal. Hasil penelitian menunjukkan hanya sedikit perbedaan jumlah sperma sehat antara pasien yang tidak pernah merokok dan mereka yang memiliki kebiasaan mengisap 20 batang rokok per hari.
Bahkan konsumsi alkohol secara berlebihan dan pamakaian narkoba juga tidak terlalu mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma yang sehat. Andrew Povey dari University of Manchester, mengatakan ada banyak pilihan gaya hidup yang sangat penting untuk kesehatan pria. Namun semua pilihan gaya hidup itu memiliki sedikit pengaruh pada kesuburan pria. Temuan ini berpotensi membalikkan banyak saran kesehatan yang saat ini diberikan kepada para pria tentang bagaimana mereka bisa meningkatkan kesuburan. "Sekaligus menunjukkan bahwa banyak risiko gaya hidup yang sebenarnya tidak segawat yang kita khawatirkan sebelumnya," kata Povey.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction, para peneliti juga menyinggung soal penggunaan celana dalam longgar (boxer) dan celana dalam ketat. Menurut mereka, mengenakan boxer jauh lebih baik untuk meningkatkan kualitas sperma ketimbang celana ketat. "Tidak ada salahnya bagi pria yang menyukai celana ketat untuk beralih mengenakan yang lebih longgar selama beberapa bulan. Itu ide yang baik," ujar Allan Pacey dari University of Sheffield. Kendati hasil penemuan ini cukup melegakan, Pacey memperingatkan para pria untuk tetap menerapkan pola hidup sehat. Para pria harus terus memperhatikan berat badan ideal, berusaha berhenti merokok, dan minum alkohol dalam batas wajar. Para peneliti mengakui penelitian ini belum dilakukan menyeluruh. Sejumlah parameter lain untuk mengukur tingkat kesuburan pria--seperti ukuran, bentuk, dan kualitas DNA sperma--belum dipertimbangkan dalam penelitian ini.
Di sisi lain, National Institute for Health and Clinical Excellence sedang mengkaji penemuan terbaru ini. Juru bicara institut mengatakan, revisi draf pedoman kesuburan yang sedang disusun lembaganya saat ini terbuka menerima segala jenis masukan. "Namun, sampai pedoman kesuburan terbaru diterbitkan akhir tahun ini, kami harus mengikuti rekomendasi di pedoman kesuburan yang berlaku saat ini," kata dia.
PENELITIAN BARU ILMUWAN INGGRIS ROKOK DAN ALKOHOL TIDAK BERPENGARUH KUALITAS SPERMA,
Namun penelitian terbaru ini dilakukan tim peneliti di University of Sheffield dan University of Manchester membantah adanya dampak buruk rokok dan alkohol pada sperma. Ilmuwan dari kedua universitas itu meneliti gaya hidup 939 pria dengan kualitas sperma buruk dan membandingkannya dengan 1.310 pria dengan kualitas sperma normal. Hasil penelitian menunjukkan hanya sedikit perbedaan jumlah sperma sehat antara pasien yang tidak pernah merokok dan mereka yang memiliki kebiasaan mengisap 20 batang rokok per hari.
Bahkan konsumsi alkohol secara berlebihan dan pamakaian narkoba juga tidak terlalu mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma yang sehat. Andrew Povey dari University of Manchester, mengatakan ada banyak pilihan gaya hidup yang sangat penting untuk kesehatan pria. Namun semua pilihan gaya hidup itu memiliki sedikit pengaruh pada kesuburan pria. Temuan ini berpotensi membalikkan banyak saran kesehatan yang saat ini diberikan kepada para pria tentang bagaimana mereka bisa meningkatkan kesuburan. "Sekaligus menunjukkan bahwa banyak risiko gaya hidup yang sebenarnya tidak segawat yang kita khawatirkan sebelumnya," kata Povey.
Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction, para peneliti juga menyinggung soal penggunaan celana dalam longgar (boxer) dan celana dalam ketat. Menurut mereka, mengenakan boxer jauh lebih baik untuk meningkatkan kualitas sperma ketimbang celana ketat. "Tidak ada salahnya bagi pria yang menyukai celana ketat untuk beralih mengenakan yang lebih longgar selama beberapa bulan. Itu ide yang baik," ujar Allan Pacey dari University of Sheffield. Kendati hasil penemuan ini cukup melegakan, Pacey memperingatkan para pria untuk tetap menerapkan pola hidup sehat. Para pria harus terus memperhatikan berat badan ideal, berusaha berhenti merokok, dan minum alkohol dalam batas wajar. Para peneliti mengakui penelitian ini belum dilakukan menyeluruh. Sejumlah parameter lain untuk mengukur tingkat kesuburan pria--seperti ukuran, bentuk, dan kualitas DNA sperma--belum dipertimbangkan dalam penelitian ini.
Di sisi lain, National Institute for Health and Clinical Excellence sedang mengkaji penemuan terbaru ini. Juru bicara institut mengatakan, revisi draf pedoman kesuburan yang sedang disusun lembaganya saat ini terbuka menerima segala jenis masukan. "Namun, sampai pedoman kesuburan terbaru diterbitkan akhir tahun ini, kami harus mengikuti rekomendasi di pedoman kesuburan yang berlaku saat ini," kata dia.
PENELITIAN BARU ILMUWAN INGGRIS ROKOK DAN ALKOHOL TIDAK BERPENGARUH KUALITAS SPERMA,
Link Posting: http://bestseoeasy.blogspot.com/2012/06/penelitian-baru-ilmuwan-inggris-rokok.html?m=0
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment