MEMERIKSA GULA DARAH DENGAN MEMAKAI AIR MATA Cara Mengecek Gula Darah Yang Nyaman Dan Lebih Akurat. Untuk para penderita diabetes, tidak ada alat lain yang dirasa akurat menghitung kadar gula dalam darah selain alat pengukur kadar gula yang menggunakan tetesan darah. Tentu saja cara ini dirasa tidak nyaman, apalagi bagi mereka yang harus mengecek kadar gula darah namun tidak mengidap penyakit diabetes.
Para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia telah berusaha keras untuk mencari alternatif yang lebih nyaman digunakan. Saat ini, telah ditemukan alat pengukur kadar gula darah yang tak menggunakan darah, melainkan air mata. Peneliti dari University of Michigan menggunakan sensor pada alat pengukur tersebut untuk mendeteksi kadar larutan gula atau glukosa dalam air mata.
Pengujian kepada 12 kelinci menemukan bahwa tingkat kadar glukosa dalam air mata berkolerasi dengan tingkat kadar glukosa dalam darah. Hal ini menjadi titik acuan para peneliti untuk menemukan alat pengukur kadar gula dalam darah tanpa menggunakan darah.
Asosiasi Diabetes di Amerika meperhitungkan kira-kira 25,8 juta orang di Amerika mengidap penyakit diabetes namun 7 juta orang diantaranya belum terdiagnosa. Menurut Dr. George Grunberger dari The American Association of Clinical Endocrinologis, banyak masyarakat yang memantau kadar glukosa melalui kulit mereka dan melalui daun telinga mereka. Ada juga mesin yang ditarik dari peredaran karena tidak dapat diandalkan dan reproduktivitas yang kurang mumpuni.
Para penderita diabetes memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darah mereka. Hal ini bisa karena pankreas mereka yang berhenti memproduksi hormon insulin yang mengatur gula darah atau bisa karena sel tubuh mereka yang menjadi kebal akan insulin itu sendiri sehingga proses penyerapan gula dalam darah menjadi terganggu.
Intensitas pengujian darah yang dilakukan oleh pasien bersifat subjektif atau tergantung kemauan sang penderita. " Dua kali, tiga kali bahkan 10 kali dalam 1 hari. Seringnya pengujian ini karena memang selalu berubahnya kadar glukosa dalam darah seseorang dalam 1 hari" menurut Grunberger.
Peneliti dari University of Michigan bukanlah yang pertama menemukan alternatif dari alat pengukur kadar gula darah ini. Jeffrey LaBelle seorang biomedis dari Arizona State University bekerjasama dengan peneliti dari The Mayo Clinic menemukan teknologi pengamat kadar glukosa dalam air mata. Dengan menyentuhkan sensor selama 5 detik ke sklera (bagian putih) mata anda alat tersebut akan mengukur kadar gula darah anda.
Menggunakan air mata dalam mengukur kadar gula adalah cara yang cukup nyaman. Menurut LaBelle ide penggunaan air mata ini sudah terkuak dari tahun 1937 namun kendala teknislah yang membatasi penelitian ini.
"Tingkat glukosa dalam air mata ditemukan 30-50 kali lebih rendah dari kadar yang ditemukan dalam darah", menurut peneliti. Dari permasalahan tersebut peneliti dituntut untuk menemukan alat yang sensitif dan akurat.
Penguapan, kadar glukosa yang berbeda jauh dari air mata dan darah, kuantitas darah yang lebih banyak daripada air mata dan proses yang digunakan untuk memperoleh air mata adalah beberapa plus-minus dari alat ini. Selain itu stres ternyata memengaruhi kadar glukosa dalam air mata, menurut LaBelle.
Peneliti meningkatkan ketepatan ukur dari alat penguji kadar glukosa air mata ini menggunakan kelinci, dan diharapkan pengujian ini semakin akurat. Sebenarnya alat pengukur glukosa dalam darah saat ini membutuhkan kuantitas darah yang lebih sedikit dibandingkan alat-alat yang terdahulu. Menurut Grunberger, akurasi adalah yang dicari-cari dokter selama ini dalam menangani pasien diabetes.
"Sudah semua kami lakukan, semua standar telah kami sesuaikan dengan prosedur pengukuran glukosa" menurut Mich, direktur dari Grunberger Diabetes Institute di Bloomfield Hills. Sampai-sampai alat pengukur glukosa yang ditanam dalam kulit tidak diakui oleh FDA untuk menggantikan pengukuran menggunakan darah karena dianggap kurang akurat, tambah Grunberger.
Walaupun sudah dibuktikan pada hewan bahwa kadar glukosa dalam air mata mempunyai kolerasi dengan kadar glukosa dalam darah, namun ditemukan bahwa tingkat kolerasi ini berbeda tiap individu. Dengan begitu, pengujian menggunakan darah sampai saat ini masih merupakan cara yang paling akurat dalam menentukan kadar gula dalam darah.
Menurut Grunberger, korelasi yang ditemukan oleh peneliti dari Universitas Michigan merupakan prospek yang cerah. Diharapkan penelitian yang lebih lanjut akan meningkatkan akurasi dari alat penguji kadar glukosa dalam air mata.
MEMERIKSA GULA DARAH DENGAN MEMAKAI AIR MATA, CaraMengecek Gula Darah Yang Cukup Nyaman Dan Lebih Akurat, Penyebab Penyakit Diabetes, Pemicu Penyakit Deabetes Pada Tubuh Manusia, Tips Cara Periksa Gula Darah Dengan Nyaman, Cara Menghindari Penyakit Gula Darah Atau Deabetes, Tanda Tanda Penyakit Gula, Tanda Tanda Penyakit Diabetes
Para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia telah berusaha keras untuk mencari alternatif yang lebih nyaman digunakan. Saat ini, telah ditemukan alat pengukur kadar gula darah yang tak menggunakan darah, melainkan air mata. Peneliti dari University of Michigan menggunakan sensor pada alat pengukur tersebut untuk mendeteksi kadar larutan gula atau glukosa dalam air mata.
Pengujian kepada 12 kelinci menemukan bahwa tingkat kadar glukosa dalam air mata berkolerasi dengan tingkat kadar glukosa dalam darah. Hal ini menjadi titik acuan para peneliti untuk menemukan alat pengukur kadar gula dalam darah tanpa menggunakan darah.
Asosiasi Diabetes di Amerika meperhitungkan kira-kira 25,8 juta orang di Amerika mengidap penyakit diabetes namun 7 juta orang diantaranya belum terdiagnosa. Menurut Dr. George Grunberger dari The American Association of Clinical Endocrinologis, banyak masyarakat yang memantau kadar glukosa melalui kulit mereka dan melalui daun telinga mereka. Ada juga mesin yang ditarik dari peredaran karena tidak dapat diandalkan dan reproduktivitas yang kurang mumpuni.
Para penderita diabetes memiliki kadar glukosa yang tinggi dalam darah mereka. Hal ini bisa karena pankreas mereka yang berhenti memproduksi hormon insulin yang mengatur gula darah atau bisa karena sel tubuh mereka yang menjadi kebal akan insulin itu sendiri sehingga proses penyerapan gula dalam darah menjadi terganggu.
Intensitas pengujian darah yang dilakukan oleh pasien bersifat subjektif atau tergantung kemauan sang penderita. " Dua kali, tiga kali bahkan 10 kali dalam 1 hari. Seringnya pengujian ini karena memang selalu berubahnya kadar glukosa dalam darah seseorang dalam 1 hari" menurut Grunberger.
Peneliti dari University of Michigan bukanlah yang pertama menemukan alternatif dari alat pengukur kadar gula darah ini. Jeffrey LaBelle seorang biomedis dari Arizona State University bekerjasama dengan peneliti dari The Mayo Clinic menemukan teknologi pengamat kadar glukosa dalam air mata. Dengan menyentuhkan sensor selama 5 detik ke sklera (bagian putih) mata anda alat tersebut akan mengukur kadar gula darah anda.
Menggunakan air mata dalam mengukur kadar gula adalah cara yang cukup nyaman. Menurut LaBelle ide penggunaan air mata ini sudah terkuak dari tahun 1937 namun kendala teknislah yang membatasi penelitian ini.
"Tingkat glukosa dalam air mata ditemukan 30-50 kali lebih rendah dari kadar yang ditemukan dalam darah", menurut peneliti. Dari permasalahan tersebut peneliti dituntut untuk menemukan alat yang sensitif dan akurat.
Penguapan, kadar glukosa yang berbeda jauh dari air mata dan darah, kuantitas darah yang lebih banyak daripada air mata dan proses yang digunakan untuk memperoleh air mata adalah beberapa plus-minus dari alat ini. Selain itu stres ternyata memengaruhi kadar glukosa dalam air mata, menurut LaBelle.
Peneliti meningkatkan ketepatan ukur dari alat penguji kadar glukosa air mata ini menggunakan kelinci, dan diharapkan pengujian ini semakin akurat. Sebenarnya alat pengukur glukosa dalam darah saat ini membutuhkan kuantitas darah yang lebih sedikit dibandingkan alat-alat yang terdahulu. Menurut Grunberger, akurasi adalah yang dicari-cari dokter selama ini dalam menangani pasien diabetes.
"Sudah semua kami lakukan, semua standar telah kami sesuaikan dengan prosedur pengukuran glukosa" menurut Mich, direktur dari Grunberger Diabetes Institute di Bloomfield Hills. Sampai-sampai alat pengukur glukosa yang ditanam dalam kulit tidak diakui oleh FDA untuk menggantikan pengukuran menggunakan darah karena dianggap kurang akurat, tambah Grunberger.
Walaupun sudah dibuktikan pada hewan bahwa kadar glukosa dalam air mata mempunyai kolerasi dengan kadar glukosa dalam darah, namun ditemukan bahwa tingkat kolerasi ini berbeda tiap individu. Dengan begitu, pengujian menggunakan darah sampai saat ini masih merupakan cara yang paling akurat dalam menentukan kadar gula dalam darah.
Menurut Grunberger, korelasi yang ditemukan oleh peneliti dari Universitas Michigan merupakan prospek yang cerah. Diharapkan penelitian yang lebih lanjut akan meningkatkan akurasi dari alat penguji kadar glukosa dalam air mata.
MEMERIKSA GULA DARAH DENGAN MEMAKAI AIR MATA, CaraMengecek Gula Darah Yang Cukup Nyaman Dan Lebih Akurat, Penyebab Penyakit Diabetes, Pemicu Penyakit Deabetes Pada Tubuh Manusia, Tips Cara Periksa Gula Darah Dengan Nyaman, Cara Menghindari Penyakit Gula Darah Atau Deabetes, Tanda Tanda Penyakit Gula, Tanda Tanda Penyakit Diabetes
Link Posting: https://bestseoeasy.blogspot.com/2012/04/memeriksa-gula-darah-dengan-memakai-air.html
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
Rating Posting: 100% based on 99999 ratings. 199 user reviews.
No comments:
Post a Comment